Selasa, 16 Maret 2010

TUGAS SOFTSKILL 2 BAHASA INDONESIA 2 ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN Adeline / 10207026 / 3EA01 Universitas Gunadarma

TUGAS SOFTSKILL 2 BAHASA INDONESIA 2
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
Adeline / 10207026 / 3EA01
Universitas Gunadarma

Buatlah contoh paragraf yang memperlihatkan pada pengembangan :
a. Generalisasi
Produk reksa dana saham mengalami tekanan seiring periode koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebulan terakhir. Penurunan harga saham membuat imbal hasil (return) produk reksa dana saham menjadi negatif, bahkan lebih parah dibanding koreksi IHSG. Berdasarkan data Infovesta, rata-rata penurunan return semua produk reksa dana saham sebanyak 6,5 persen dari periode 12 Januari 2010 hingga 12 Februari 2010. Padahal pada periode yang sama IHSG terkoreksi sekitar 4,72 persen. Dari sekitar 67 produk reksa dana yang dikeluarkan seluruh manajer investasi hanya satu produk reksa dana saham yang masih bekinerja positif yakni Panin Dana Maksima dari Panin Sekuritas. Kondisi seperti ini diperkirakan akan berlanjut hingga bulan depan. Tren bearish masih akan berlanjut, artinya produk reksa dana saham masih akan mengalami koreksi. Namun demikian, hingga akhir tahun imbal hasil reksa dana saham diperkirakan tetap positif meski tidak setinggi tahun lalu. Pada 2009 secara keseluruhan rata-rata imbal hasil reksa dana saham mencapai 95,92 persen. Imbal hasil yang diberikan reksa dana saham tersebut jauh lebih tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya. Namun, untuk tahun ini, investor tidak disarankan untuk terlalu agresif membeli reksa dana ini, terutama bagi investor yang hanya punya horison investasi jangka pendek. Volatilitas IHSG tahun ini diprediksi lebih tinggi. Tidak seperti tahun lalu, terjadi periode pemulihan setelah anjlok akibat krisis global. Alternatif bagi investor jangka pendek adalah reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang. Kedua produk ini sejauh ini masih memberikan imbal hasil positif. Khusus untuk pasar uang, selama sebulan terakhir rata-rata imbal hasil yang diberikan mencapai 0,5 persen. Sementara untuk produk campuran imbal hasilnya sebesar satu persen. “Imbal hasil kedua produk ini relative lebih stabil. Tapi untuk meminimalkan risiko, lebih baik investor melakukan diversifikasi,” tandas Wawan.
Referensi: KORAN JAKARTA hal. 10 edisi Selasa, 16 Februari 2010. (dengan perubahan).

b. Analogi
Pengemis itu bagaikan kucing. Mereka hanya bisa meminta-minta kepada orang lain, tanpa mereka sadari bahwa masih banyak pekerjaan yang lebih mulia daripada itu. Begitu halnya dengan kucing yang hanya bisa meminta pada majikannya. Selain itu kucing pun hanya bisa mencuri apapun yang bukan haknya. Kucingpun hanya bisa bermalas-malasan. Begitulah para pengemis dan kucing, hanya bisa meminta tanpa ada usaha.
Referensi: http://smakos-kng.sch.id/?naon=forum_comment&id_topik=36
c. Kausal
Beban masyarakat terus bertambah. Setelah harga beras dipasaran melambung tinggi, kini harga sejumlah barang kebutuhan pokok (sembako) juga mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan “MD” di Pasar Baru Indramayu, Selasa (19/1), sejumlah harga yang mengalami kenaikan diantaranya, minyak goreng dan gula pasir. Selain itu, harga yang naik berupa bumbu-bumbuan seperti cabe merah, bawang merah, tomat. Tak hanya itu, sayur-sayuran seperti wortel juga naik.Suyudi, seorang pedagang sembako asal Kec. Indramayu mengaku tidak mengetahui penyebab naiknya harga sembako. Kenaikan tersebut sudah terjadi di tingkat agen dan distributor. Karenanya, dia mengaku terpaksa harus menaikkan harga kepada para konsumen.
Tak hanya Suyudi, hal senada diungkapkan pedagang sayuran, Satimah. Dia memprediksi, kenaikan harga tersebut akibat pengaruh musim penghujan. “Harga sayuran memang biasanya naik saat musim hujan,” tegasnya. Salah seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Pekandangan, Kec. Indramayu, Sumartini, menuturkan kenaikan harga tersebut membuat beban hidupnya bertambah. Padahal, penghasilan suaminya yang bekerja sebagai sopir angkutan kota sangat minim. “Sekarang serba mahal, harus pandai mengirit pengeluaran,” ujar Sumartini.
Referensi : Harian Umum MITRA DIALOG Aktual Tegas dan Berimbang hal. 4 Edisi 20 Januari 2010. (dengan perubahan)