Kamis, 25 November 2010

Trik Menahan Hasrat Ngemil Malam Hari

Apakah Anda memiliki kebiasaan mengucah camilan di tengah malam? Sadarkah Anda bahwa aktivitas itu bisa mengacaukan program diet dan olahraga pelangsingan tubuh.

Kebiasaan ngemil tengah malam potensial memicu kenaikan berat badan. Ini karena metabolisme tubuh menurun ketika malam hari. Makanan yang masuk tubuh tidak terbakar menjadi energi, tetapi tersimpan menjadi lemak.

Untuk menahan hasrat ngemil di malam hari, coba ikuti lima trik berikut ini.

Kenyangkan perut saat siang hari

Penuhi hasrat makan Anda saat siang hari hingga kenyang. Pilih makanan yang sehat dan bergizi, seperti salad, kacang-kacangan dan makanan berkalori rendah. Makanlah sedikit tetapi sering, karena akan membuat kenyang lebih lama. Jangan takut makan malam, hanya, kurangi jumlah karbohidratnya.

Sikat gigi
Mungkin terdengar aneh, tetapi trik ini cukup berhasil. Biasanya Anda akan malas untuk makan lagi setelah sikat gigi.

Hindari godaan
Hindari melewati jalan, tempat minimarket langganan. Saat di rumah, hindari juga melihat atau membuka lemari tempat menyimpan makanan. Dengan tidak melihat makanan, Anda bisa menahan hasrat ngemil.

Bergosip
Alihkan perhatian Anda dengan menelepon teman atau chatting. Bicarakan gosip-gosip seru, dengan begitu fokus perhatian Anda tidak pada makanan. Ini cukup efektif menekan hasrat untuk mencari camilan.

Tidur
Hindari tidur larut malam, karena membutuhkan energi. Akibatnya, tubuh membutuhkan makanan. Tidur tepat waktu dan jangan terlalu larut sehingga Anda tidak sibuk mencari makanan di tengah malam.

Sumber: http://id.news.yahoo.com/viva/20101125/tls-trik-menahan-hasrat-ngemil-malam-har-34dae5e.html

TANTANGAN PROFESI

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh dunia profesi di Indonesia saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara idealisme profesi dan tuntutan para pengusaha yang sering mengesampingkan norma-norma etika demi mencapai tujuan utama yaitu keuntungan. Padahal jika direnungkan lebih dalam, profesi mengandung arti “suci”, karena dalamnya terkandung makna kesetiaan yang luhur terhadap profesinya, yaitu suatu tanggung jawab terhadap masyarakat dan terhadap dirinya sendiri.

Dalam situasi persaingan dimana keuntungan adalah tujuan utama yang menomorduakan hal lainnya, menyebabkan para pengusaha sering terjebak mencari jalan pintas, sehingga tujuan tadi menghalalkan segala cara. Memang masyarakat adalah korban pertama dari tindakan yang tidak etis ini, namun pada gilirannya akan menjadi boomerang, akan mengorbankan profesi itu sendiri.

Perusahaan-perusahaan yang berhasil selalu bekerja atas dasar jaringan kerja yang meliputi antara, manajemen berdasarkan ikatan antarpengusaha, karyawan, pemegang saham, debitur, pemasok, serta pelanggan. Perbuatan serong yang dapat menggoncangkan satu unsur saja dari jaringan kerja, dapat merusak situasi. Perusahaan yang mengabaikan etika bisnis akan membuat semacam keresahan moral para karyawannya dan dapat menghambat kegairahan di seluruh perusahaan itu. Selanjutnya akan menurunkan produktivitas perusahaan.

Sumber: Etika bisnis perbankan / H.As. Mahmuddin. Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994

PENTINGNYA KODE ETIK DALAM BISNIS

Kode etik bisnis merupakan etika khusus, terapan dari kaidah-kaidah etika umum. Etika khusus merumuskan norma moral dasar dari etika umum yang berlaku universal. Maka etika khusus bersifat konteksual, situasional dan operasional. Ia berusaha mencari kaidah etik khusus bagi perilaku bisnis. Kode etik bisnis ini merupakan panduan untuk penerapan nilai-nilai fundamental dalam masyarakat luas, seperti hak dan kewajiban, keadilan, persamaan, maslahat dan kebajikan, kesetiaan dan kejujuran, dalam dunia bisnis.
Dengan adanya kode etik diharapkan dapat mencegah terjadinya benturan-benturan kepentingan yang akan merugikan berbagai pihak, walaupun dalam bentuk himbauan. Karena memang kaidah hokum memberikan akibat yang sangat berbeda dengan kaidah etika. Pelanggaran hukum memberikan sanksi yang tegas dan nyata, melalui lembaga peradilan, sedangkan kaidah etika tidak mempunyai sanksi yang dapat dipaksakan.
Timbul pertanyaan apakah unsure pemaksa bagi pelanggaran etika? Jawabannya ada pada isi hati pengusaha, yaitu hati nurani sendiri. Hal inilah yang perlu disadari, bahwa bagaimana menciptakan dunia bisnis yang juga dipagari oleh moral dan akhlak yang luhur. Dengan adanya kode etik yang dihayati oleh setiap pengusaha, diharapkan moral pengusaha justru akan melindungi bisnisnya dari kesulitan. Misalnya jika setiap pedagang kaset secara konsekuen tidak akan membeli kaset bajakan, justru akan melindungi bisnis kaset itu sendiri dari kelesuan. Begitu juga bila pedagang makanan secara kompak memboikot produk-produk makanan yang tercemar, justru akan melindungi industri produk makanan itu sendiri.

Sumber: Etika bisnis perbankan / H.As. Mahmuddin. Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994

Jumat, 19 November 2010

ETIKA BISNIS

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Sumber: http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm