Kamis, 25 November 2010

TANTANGAN PROFESI

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh dunia profesi di Indonesia saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara idealisme profesi dan tuntutan para pengusaha yang sering mengesampingkan norma-norma etika demi mencapai tujuan utama yaitu keuntungan. Padahal jika direnungkan lebih dalam, profesi mengandung arti “suci”, karena dalamnya terkandung makna kesetiaan yang luhur terhadap profesinya, yaitu suatu tanggung jawab terhadap masyarakat dan terhadap dirinya sendiri.

Dalam situasi persaingan dimana keuntungan adalah tujuan utama yang menomorduakan hal lainnya, menyebabkan para pengusaha sering terjebak mencari jalan pintas, sehingga tujuan tadi menghalalkan segala cara. Memang masyarakat adalah korban pertama dari tindakan yang tidak etis ini, namun pada gilirannya akan menjadi boomerang, akan mengorbankan profesi itu sendiri.

Perusahaan-perusahaan yang berhasil selalu bekerja atas dasar jaringan kerja yang meliputi antara, manajemen berdasarkan ikatan antarpengusaha, karyawan, pemegang saham, debitur, pemasok, serta pelanggan. Perbuatan serong yang dapat menggoncangkan satu unsur saja dari jaringan kerja, dapat merusak situasi. Perusahaan yang mengabaikan etika bisnis akan membuat semacam keresahan moral para karyawannya dan dapat menghambat kegairahan di seluruh perusahaan itu. Selanjutnya akan menurunkan produktivitas perusahaan.

Sumber: Etika bisnis perbankan / H.As. Mahmuddin. Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar