Jumat, 30 Oktober 2009

“Blackberry”, gaya hidup masa kini…

ADELINE / 10207026 / 3EA01

PERILAKU KONSUMEN
SEGMENTASI PASAR :

“Blackberry”, gaya hidup masa kini…

Seiring berjalannya globalisasi, kehidupan pun menjadi serba canggih dan modern. Dampak ini juga mempengaruhi gaya hidup yang sesuai dengan perkembangan teknologi, salah satunya adalah Blackberry.
Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia.
Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server.
Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkom dan Telkomsel. Excelkom menyediakan dua pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server+ (BES+).
Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i, E61. E71), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan lainnya.
Dengan adanya jenis-jenis “blackberry” yang dikeluarkan oleh provider-provider tersebut, maka konsumen dapat memilih dan memilah sesuai dengan gaya hidupnya masing-masing.

PERILAKU KONSUMEN: KEBIASAAN PENUKARAN UANG DENGAN UANG PECAHAN KECIL KARENA MENJADI TRADISI DALAM LEBARAN

ADELINE / 10207026 / 3EA01
PERILAKU KONSUMEN: KEBIASAAN PENUKARAN UANG DENGAN UANG PECAHAN KECIL KARENA MENJADI TRADISI DALAM LEBARAN

Menjelang lebaran, masyarakat selaku konsumen berlomba-lomba untuk mempersiapkan kebutuhan di hari raya Idul Fitri. Banyak sekali kebiasaan yang mereka lakukan, salah satunya adalah kebiasaan menukar uang dengan uang pecahan kecil. Kebiasaan itu sering mereka lakukan dikarenakan mereka ingin membagikan “amplop” lebaran kepada keluarga saat silaturahmi.

Perilaku konsumen tersebut menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan uang nominal rendah pada saat lebaran tiba. Bayangkan! Orang-orang rela menunggu dalam antrian demi mendapatkan pecahan uang tersebut. Konsumen melakukan hal tersebut untuk membagikannya kepada anak-anak dikarenakan anak-anak suka akan uang yang masih baru.

KARAKTERISTIK PRODUK YANG SESUAI DIPASARKAN MELALUI INTERNET DI INDONESIA

ADELINE / 10207026 / 3EA01

Tugas Individu Metode Riset ( Journal Analysis of Marketing)

KARAKTERISTIK PRODUK YANG SESUAI DIPASARKAN
MELALUI INTERNET DI INDONESIA

Lana Sularto

Perum.Bojong Depok Baru II blok DN-12, RT.02/14
Sukahati, Cibinong, Jawa Barat 16913
lana@staff.gunadarma.ac.id

Berdasarkan judul diatas, maka tema yang didapat adalah karakteristik produk. Internet memiliki banyak kelebihan dibanding media lainnya untuk berbagai tujuan pemasaran. Indonesia termasuk Negara yang masih kurang memanfaatkan Internet sebagai media pemasaran dibandingkan media lainnya, hal ini disebabkan selain karena masih rendahnya tingkat penggunaan Internet, juga masih terbatasnya penelitian tentang pemasaran yang menggunakan media Internet.

Hasil penelitian pemasaran melalui Internet akan mampu memberi arahan tentang bagaimana model atau metode pemasaran melalui Internet yang paling tepat untuk dilakukan di Indonesia. Model atau metode pemasaran hanya akan bisa diperoleh dengan terlebih dahulu mempelajari tentang bagaimana perilaku konsumen khususnya perilaku para pengguna Internet.

Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai karakteristik produk yang paling banyak dicari oleh para pengguna Internet di Indonesia. Secara khusus penulis sangat ingin memahami perilaku pengguna Internet dalam hal pencarian produk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang merupakan wilayah dengan jumlah pemakai Internet terbesar di Indonesia (PPPI, 2005).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asia Foundation tentang penggunaan Internet oleh perusahaan kecil dan menengah di Philipina, Thailand dan Indonesia menunjukkan empat pola penggunaan Internet, salah satunya adalah Internet lebih banyak digunakan untuk promosi dibandingkan penjualan online atau e-commerce (Andam, 2003). Fakta yang menunjukkan bahwa promosi lebih utama dibandingkan e-commerce di Indonesia memberikan kesempatan besar bagi para pengiklan untuk semakin meningkatkan pemasangan iklan di Internet.

Untuk kondisi di Indonesia, produk yang sesuai dipasarkan melalui Internet adalah produk yang sesuai untuk segmen berpendidikan tinggi. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik produk yang sesuai untuk dipasarkan melalui Internet di Indonesia adalah : 1) Produk elektronik 2) Produk yang berkaitan dengan Internet 3) Produk otomotif 4) Surat kabar.
Metode Penelitian :

Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pengguna Internet. Dilihat dari time horizon-nya, penelitian ini bersifat cross section.

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah para pengguna Internet di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Jumlah populasi penelitian ini sampai dengan akhir tahun 2007 adalah sekitar 20 juta pengguna Internet.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling. Dari 16 juta pengguna Internet di Indonesia, terpilih 450 pengguna Internet sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria penggunaan Internet, maka hanya tersaring 340 pengguna Internet sebagai sampel penelitian.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara sampling berupa kuesioner. Hasil pengembangan dan interpretasi dari setiap aspek atau dimensi dan indikator dari semua konsep yang dijadikan variabel dalam penelitian ini.

Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara TV (Studi Kasus Indonesian Idol 2007 & Mamamia 2007)

ADELINE / 10207026 / 3EA01

Tugas Individu Metode Riset (Journal Analysis of Marketing Satisfaction)

Faktor yang Mempengaruhi Sikap Audience Terhadap Product/Brand Placement dalam Acara TV (Studi Kasus Indonesian Idol 2007 & Mamamia 2007)

Leonid Julivan Rumambi
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya
Email: scylics@petra.ac.id / leonid.julivan@gmail.com
Blog: http://scylics.multiply.com

Berdasarkan judul diatas, maka tema yang didapat adalah analisa faktor-faktor. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan periklanan maupun perusahaan pengiklan untuk menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari suatu tayangan. Product/brand placement digunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan merek (brand knowledge) diantara konsumen dalam setiap media beriklan yang digunakan (Panda, 2004:9). Manfaat khusus penelitian ini, untuk mengetahui variabel yang dianggap berpengaruh & seberapa besar kontribusinya pada faktor-faktor yang mempengaruhi sikap audience. Analisa faktor yang telah dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap audience terhadap brand placement pada acara televisi.

Objek penelitian ini memilih acara televisi Indonesian Idol 2007 (RCTI) & Mamamia Show 2007 (Indosiar). Populasi penelitian ini adalah audience dari acara televisi Indonesian Idol 2007 & Mamamia Show 2007. Pengambilan sampel dilakukan secara non-probability sampling. Jenis yang dipilih adalah convenience sampling. Total variabel yang diteliti sejumlah 23 item. Ukuran sampel yang ditetapkan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah minimum sebesar 115 orang. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 185 kuesioner. Atribut yang diteliti meliputi empat attitude factor yang disusun dalam penelitian Argan et al (2007), yaitu attention, acceptance, reference serta ethics & regulation.
Untuk hasil penelitian ini, nilai the variance explained yang dihasilkan adalah 63,823% dengan besar prosentase untuk masing-masing faktor yaitu acceptance (18,923%), ethics & regulation (14,978%), attention (13,844%), reference (9,139%) dan interest (6,939%). Hasil analisa faktor ini juga masih dapat dijadikan sebagai jumlah minimum faktor untuk mendukung penelitian lanjutan. Prosentase mayoritas responden sebesar 60 orang (48%) ternyata pernah menyaksikan keduanya dan urutan kedua diikuti dengan 59 orang (47,2%) yang hanya pernah menyaksikan Indonesian Idol 2007 saja. Responden yang hanya pernah menyaksikan acara televisi Mamamia Show 2007 saja ternyata hanya berjumlah 6 orang (4,8%). Informasi yang ditampilkan ini memperlihatkan kecenderungan bahwa acara televisi Indonesian Idol 2007 lebih mendominasi dengan prosentase yang cukup besar dibandingkan acara televise Mamamia Show 2007.
Dalam penelitian Balasubramanian et al (2006) disebutkan bahwa responden yang bersikap positif terhadap iklan secara signifikan juga bersikap positif terhadap product/brand placement. Secara umum dapat dilihat bahwa responden pada penelitian ini menampilkan sikap yang netral dan cenderung sedikit positif (favorable) terhadap penerapan product/brand placement dalam acara televisi yang dijadikan studi kasus.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi

ADELINE / 10207026 / 3EA01

Tugas Individu Metode Riset (Analisis Jurnal)
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi”
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)
Rini Handayani
Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta
Email : candipram@yahoo.com

Berdasarkan judul diatas, maka tema yang didapat adalah analisa faktor-faktor. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik. SI diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan organisasi. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkatan operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi. Hal tersebut menimbulkan pemikiran akan kebutuhan investasi dalam SI. Permasalahan dalam jurnal penelitian ini adalah: 1) Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI dan 2) Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI? Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan pengaruhnya terhadap penggunaan sistem informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Venkatesh et al (2003).

Desain penelitian ini adalah survey. Variabel yang digunakan terdiri dari lima variabel independen dan dua variabel dependen. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dari penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Metode statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan program SPSS 11.5. Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Y1 = 1X1 + 2X2 + 3X3 +  2) Y2 = 4Y1 + 5X4 + . Keterangan: Y1: Minat Pemanfaatan SI, Y2: Penggunaan SI, X1: Ekspektasi Kinerja, X2: Ekspektasi Usaha, X3: Faktor Sosial, X4: Kondisi-Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai, : Koefisien Regresi, : Error. Berdasarkan hasil perhitungan analisa regresi berganda berdasarkan minat pemanfaatan sistem informasi maka dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y1 = 0,255X1 + 0,279X2 + 0,211X3 + e. Hal yang dapat diketahui dari persamaan tersebut adalah koefisien regresi linier X1, X2 dan X3 semuanya bertanda positif. Hasil perhitungan analisa regresi berganda berdasarkan penggunaan sistem informasi maka dapat dibuat model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y2 = 0,073Y1 + 0,578X4 + e. Hal yang dapat diketahui dari persamaan tersebut adalah koefisien regresi Y1 dan X4 semuanya bertanda positif.

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa: 1) Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, 2) Variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, 3) Faktor sosial berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, 4) Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan SI, 5) Minat pemanfaatan SI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan SI.