Sabtu, 26 Desember 2009

KONSUMEN SEBAGAI TARGET PASAR

Konsumen Sebagai Target Pasar

Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Perkembangan teori tentang sikap sudah sangat maju. Sikap juga dapat digambarkan dalam bentuk model. Model tradisional menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan luar pribadi seseorang, di mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan elemen internal dari seseorang, untuk menghasilkan sikap terhadap objek. Model analisis konsumen menyebutkan bahwa sikap terdiri dari komponen perasaan (affect) dan kognitif, perilaku, serta lingkungan. Model tiga komponen dan model ABC menyatakan bahwa sikap konsumen dibentuk oleh faktor kognitif, afektif, dan konatif (perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku). Teori kongruitas menggambarkan pengaruh antara dua jenis objek, di mana kekuatan satu sama lain dapat saling mempengaruhi persepsi konsumen. Dan model terakhir adalah model Fishbein yang merupakan kombinasi dari kepercayaan objek terkait dengan atribut dan intensitas dari kepercayaan tersebut. Model Fishbein ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif.
Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.
Dalam suatu contoh disni seperti pemilihan yang di lakukan konsumen terhadap beberapa produk elektronik yang ada. Banyak diantara konsumen memang fanatik terhadap suatu produk elektronik yang di berasal dari negara-negara tertentu. Ambil contoh suatu produk televise, dimana produk tersebut di produksi di Jepang lalu Negara Cina dan Taiwan memiliki lisensi resmi dari pihak produsen. Disini konsumen merasa lebih memilih produk dari negara asalnya yaitu Jepang. Walaupun negara yang telah memiliki lisensi resmi dari produsen asal produk tersebut telah ada tetap saja banyak konsumen yang memang memburu produk tersebut dari negara asalnya.
Dalam hal tersebut apakah memang faktor negara yang ada mempunyai suatu efek tertentu sehingga menjadi pilihan di urutan pertama diantara negara yang memproduksi barang tersebut dengan adanya lisensi. Padahal disini setiap negara yang telah mendapatkan lisensi dalam hal produksinya telah diberlakukan standar produksi.
Sehingga pada akhirnya memang banyak konsumen di negara ini yang memilih suatu produk yang memang merupakan hasil dari suatu negara asal produk tersebut, atau setidaknya di pilih dari suatu negara besar yang dapat memiliki kredibilitas tinggi dalam hal produksi.

Referensi : massofa.wordpress.com/2008/02/02/perilaku-konsumen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar